Beberapa Macam Jenis Mulsa Dan Pengertiannya
Macam-macam mulsa
1. Mulsa Sisa Tanaman
Mulsa ini terdiri dari bahan organik seperti sisa tanaman (jerami padi, batang jagung), pangkasan dari tanaman pagar, daun-daun dan ranting tanaman. Bahan tersebut disebarkan secara merata di atas permukaan tanah setebal 2-5 cm sehingga permukaan tanah tertutup sempurna. Mulsa sisa tanaman dapat memperbaiki kesuburan, struktur, dan cadangan air dalam tanah. Mulsa juga menghalangi pertumbuhan gulma, dan menyangga (buffer) suhu tanah agar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Selain itu, sisa tanaman dapat menarik binatang tanah (seperti cacing), karena kelembaban tanah yang tinggi dan tersedianya bahan organik sebagai makanan cacing. Adanya cacing dan bahan organik akan membantu memperbaiki struktur tanah. Mulsa sisa tanaman akan melapuk dan membusuk. Karena itu perlu menambahkan mulsa setiap tahun atau musim, tergantung kecepatan pembusukan. Sisa tanaman dari rumput-rumputan, seperti jerami padi, lebih lama melapuk jika dibandingkan dengan bahan organik dari tanaman leguminose seperti benguk, Arachis, dan sebagainya.
2. Mulsa Vertikal
Mulsa pada umumnya disebar secara merata di permukaan tanah. Tetapi mulsa vertikal adalah mulsa sisa tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah secara vertikal untuk mengisi retak-retak dan rengkah pada penampang tanah. Mulsa vertikal cocok untuk tanah yang sering mengalami rengkah di musim kemarau, seperti tanah Vertisols (Grumusol) yang banyak dijumpai pada daerah beriklim kering.
Tanah liat Grumusol pada umumnya sulit dan berat untuk diolah. Pada musim hujan tanah ini menjadi lengket seperti tanah liat, dan pada musim kemarau mejadi keras dan retak-retak.
3. Mulsa Lembaran Plastik
Pada sistem agrobisnis yang intensif, dengan jenis tanaman bernilai ekonomis tinggi, dan sering digunakannya mulsa plastik untuk mengurangi penguapan air dari tanah dan menekan hama dan penyakit serta gulma. Mulsa plastik berbentuk tenda untuk tanaman tahunan. Pada tanaman pohon-pohonan mulsa plastik dapat dipasang sebagai tenda untuk menghalangi pertumbuhan gulma, mempertahankan kelembaban tanah dan menjaga agar suhu tanah tetap tinggi.
4. Mulsa Batu
Di pegunungan batu-batu cukup banyak tersedia sehingga bisa dipakai sebagai mulsa untuk tanaman pohon-pohonan. Permukaan tanah ditutup dengan batu yang disusun rapat hingga tidak terlihat lagi.Ukuran batu-batu berkisar antara 2-10 cm. Tebalnya lapisan mulsa tidak tertentu, yang jelas permukaan tanah harus ditutupi. Manfaat mulsa batu adalah memudahkan peresapan air hujan Mengurangi penguapan air dari permukaan tanah serta melindungi permukaan tanah dari pukulan butir hujan, dan menekan tumbuhnya gulma (rumput liar).
1. Mulsa Sisa Tanaman
Mulsa ini terdiri dari bahan organik seperti sisa tanaman (jerami padi, batang jagung), pangkasan dari tanaman pagar, daun-daun dan ranting tanaman. Bahan tersebut disebarkan secara merata di atas permukaan tanah setebal 2-5 cm sehingga permukaan tanah tertutup sempurna. Mulsa sisa tanaman dapat memperbaiki kesuburan, struktur, dan cadangan air dalam tanah. Mulsa juga menghalangi pertumbuhan gulma, dan menyangga (buffer) suhu tanah agar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Selain itu, sisa tanaman dapat menarik binatang tanah (seperti cacing), karena kelembaban tanah yang tinggi dan tersedianya bahan organik sebagai makanan cacing. Adanya cacing dan bahan organik akan membantu memperbaiki struktur tanah. Mulsa sisa tanaman akan melapuk dan membusuk. Karena itu perlu menambahkan mulsa setiap tahun atau musim, tergantung kecepatan pembusukan. Sisa tanaman dari rumput-rumputan, seperti jerami padi, lebih lama melapuk jika dibandingkan dengan bahan organik dari tanaman leguminose seperti benguk, Arachis, dan sebagainya.
2. Mulsa Vertikal
Mulsa pada umumnya disebar secara merata di permukaan tanah. Tetapi mulsa vertikal adalah mulsa sisa tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah secara vertikal untuk mengisi retak-retak dan rengkah pada penampang tanah. Mulsa vertikal cocok untuk tanah yang sering mengalami rengkah di musim kemarau, seperti tanah Vertisols (Grumusol) yang banyak dijumpai pada daerah beriklim kering.
Tanah liat Grumusol pada umumnya sulit dan berat untuk diolah. Pada musim hujan tanah ini menjadi lengket seperti tanah liat, dan pada musim kemarau mejadi keras dan retak-retak.
3. Mulsa Lembaran Plastik
Pada sistem agrobisnis yang intensif, dengan jenis tanaman bernilai ekonomis tinggi, dan sering digunakannya mulsa plastik untuk mengurangi penguapan air dari tanah dan menekan hama dan penyakit serta gulma. Mulsa plastik berbentuk tenda untuk tanaman tahunan. Pada tanaman pohon-pohonan mulsa plastik dapat dipasang sebagai tenda untuk menghalangi pertumbuhan gulma, mempertahankan kelembaban tanah dan menjaga agar suhu tanah tetap tinggi.
4. Mulsa Batu
Di pegunungan batu-batu cukup banyak tersedia sehingga bisa dipakai sebagai mulsa untuk tanaman pohon-pohonan. Permukaan tanah ditutup dengan batu yang disusun rapat hingga tidak terlihat lagi.Ukuran batu-batu berkisar antara 2-10 cm. Tebalnya lapisan mulsa tidak tertentu, yang jelas permukaan tanah harus ditutupi. Manfaat mulsa batu adalah memudahkan peresapan air hujan Mengurangi penguapan air dari permukaan tanah serta melindungi permukaan tanah dari pukulan butir hujan, dan menekan tumbuhnya gulma (rumput liar).
0 Response to "Beberapa Macam Jenis Mulsa Dan Pengertiannya"
Posting Komentar