HUBUNGI KAMI

Pabrik & Distributor Mulsa Plastik
Mulsa, Plastik Mulsa, Jual Mulsa, Mulsa Plastik, Plastik Hitam Perak, Harga Mulsa Plastik, Jual Mulsa Plastik Hitam Perak, Plastik Mulsa Murah, Pabrik Plastik Mulsa, Distributor Plastik Mulsa, Mulsa Plastik Pertanian, Mulsa Plastik Murah, Mulsa Plastik Hitam Perak, MPHP, Mulsa Plastik Tambak, Mulsa Olastik Untuk Kolam Ikan, Mulsa Plastik Cap Kuda, Plastik Mulsa Cap Tembakau, Mulsa Cap Tanimur

Hubungi Kami
• SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 0812.3258.4950 | Phone: 031- 8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Yuk Cari Tahu, Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi!



Pupuk organik merupakan salah satu solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman secara alami dan ramah lingkungan. Salah satu bahan dasar pupuk organik yang populer dan mudah ditemukan adalah kotoran sapi. Kotoran sapi mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Berikut ini adalah cara membuat pupuk organik dari kotoran sapi yang mudah dan efektif.

 

Langkah-langkah Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi


1. Mengumpulkan Kotoran Sapi

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan kotoran sapi. Anda bisa mendapatkan kotoran sapi dari peternakan sapi atau langsung dari petani yang memelihara sapi. Pastikan kotoran sapi yang Anda kumpulkan sudah cukup tua dan tidak baru saja dikeluarkan oleh sapi. Kotoran sapi yang sudah tua akan memiliki tekstur lebih kering dan lebih mudah untuk diolah.

2. Penjemuran Kotoran Sapi

Setelah kotoran sapi terkumpul, jemur kotoran sapi di bawah sinar matahari langsung selama 2-3 hari. Proses penjemuran ini penting untuk mengurangi kadar air pada kotoran sapi dan membunuh bakteri serta parasit yang mungkin ada di dalam kotoran sapi. Pastikan kotoran sapi terkena sinar matahari secara merata agar kandungan airnya berkurang secara efektif.

3. Menghancurkan Kotoran Sapi

Setelah kotoran sapi kering, hancurkan kotoran sapi tersebut menjadi potongan-potongan kecil. Anda bisa menggunakan alat penghancur, seperti mesin giling, atau menghancurkannya secara manual menggunakan cangkul atau alat lainnya. Proses penghancuran ini bertujuan untuk memudahkan proses fermentasi dan meningkatkan luas permukaan kotoran sapi yang akan bereaksi dengan mikroorganisme.

4. Menyiapkan Bak Fermentasi

Siapkan bak fermentasi yang terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak, seperti plastik, beton, atau kayu. Ukuran bak fermentasi disesuaikan dengan jumlah kotoran sapi yang Anda miliki. Usahakan untuk memiliki kedalaman minimal 50 cm agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik.


Baca Juga : 


5. Menambahkan Agen Fermentasi

Agen fermentasi yang digunakan bisa berupa mikroorganisme lokal (MOL) atau bahan fermentasi yang dijual di pasaran. Agen fermentasi berfungsi untuk mempercepat proses penguraian kotoran sapi dan menghasilkan pupuk yang lebih baik. Campurkan agen fermentasi dengan air bersih, kemudian tuangkan campuran tersebut ke dalam bak fermentasi yang telah berisi kotoran sapi.

6. Fermentasi Kotoran Sapi

Tutup bak fermentasi dengan penutup yang rapat agar udara tidak masuk ke dalam bak. Proses fermentasi akan berlangsung selama 2-4 minggu. Selama proses fermentasi, kotoran sapi akan mengalami penguraian oleh mikroorganisme yang akan menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi. Pastikan untuk menjaga suhu dan kelembapan di dalam bak fermentasi agar proses fermentasi berlangsung dengan baik.

7. Mengaduk Kotoran Sapi

Selama proses fermentasi, aduk kotoran sapi setiap 3-4 hari sekali. Proses pengadukan ini bertujuan untuk memastikan kotoran sapi tercampur rata dengan agen fermentasi dan mempercepat proses penguraian. Pengadukan juga membantu menghindari terbentuknya lapisan anaerobik yang menghambat proses fermentasi.


Jika kamu sedang membutuhkan alat pertanian dengan kualitas terbaik! kamu cukup klik DISINI!

 

8. Mengeringkan Pupuk Hasil Fermentasi

Setelah proses fermentasi selesai, kotoran sapi yang telah diolah akan menjadi pupuk organik yang lebih matang dan kaya akan unsur hara. Angkat pupuk tersebut dari bak fermentasi dan jemur di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari hingga pupuk benar-benar kering. Proses pengeringan ini penting untuk mengurangi kadar air pada pupuk dan memudahkan proses penyimpanan.

9. Penyimpanan Pupuk Organik

Setelah pupuk organik benar-benar kering, simpan pupuk tersebut di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung. Pastikan tempat penyimpanan memiliki sirkulasi udara yang baik agar pupuk tidak mengalami pembusukan. Anda bisa menyimpan pupuk organik dalam karung atau wadah tertutup lainnya.

10. Penggunaan Pupuk Organik

Pupuk organik dari kotoran sapi ini bisa Anda gunakan untuk berbagai jenis tanaman, baik untuk tanaman hias, sayuran, maupun buah-buahan. Aplikasikan pupuk organik ini pada tanah di sekitar akar tanaman dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penggunaan pupuk organik secara rutin akan membantu meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas hasil panen.


Kesimpulan


Membuat pupuk organik dari kotoran sapi merupakan cara yang ramah lingkungan dan ekonomis untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Proses pembuatan pupuk organik ini cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Dengan menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi, Anda tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Yuk Cari Tahu, Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi!"

Posting Komentar