4 Dampak yang Ditimbulkan Akibat Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non pertanian
Alih fungsi lahan pertanian |
Alih fungsi lahan yaitu perubahan fungsi sebagian atau keselurahan dari lahan asal yang digunakan menjadi alih fungsi yang akan membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Pada umumnya sebagian alih fungsi lahan pertanian bisa terjadi karena penguasaan lahan yang didominasi pemilik izin untuk mendirikan bangunan pemukiman.
Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian mempunyai beberapa dampak negatif bagi manusia dan makhluk hidup. Apalagi jika seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin besar yang akan mempengaruhi kebutuhan lahan untuk tempat tinggal yang semakin meningkat pula.
Baca Juga:
- Mudah dan Ampuh ! Cara Mengusir Nyamuk Saat Musim Hujan dengan Bahan Alami
- Teknologi Canggih Drone, Bantu Pekerjaan Petani Menjadi Lebih Efisien
- Ingin Menerapkan Metode Hidroponik di Rumah? Berikut 5 Tanaman Hidroponik yang Paling Cocok di Tanam di Rumah
Tak hanya daerah pemukiman saja, semakin meningkatnya penduduk maka kebutuhan juga otomatis akan meningkat juga, kebutuhan lahan seperti perumahan dan tempat kegiatan ekonomi seperti pertokoan, pasar, pabrik, dan lain-lain bisa membuat lahan yang asalnya lahan pertanian menjadi non pertanian.
Lalu, apa saja dampak yang ditimbulkan dari alih fungsi dari lahan pertanian ke lahan ke non pertanian? Simak artikel berikut untuk lebih tau.
1. Turunnya Produktivitas Pangan
Dampak alih lahan pertanian ke non pertanian yakni menurunnya produksi pertanian. Dengan beralihnya fungsi lahan pertanian ke non pertanian tentu akan menyebabkan produktivitas pangan menjadi berkurang atau menurun. Lahan pertanian yang menjadi sempit karena alih fungsi bisa menyebabkan hasil produksi pangan seperti, makanan pokok, buah-buahan, sayuran dan lainnya akan menurun atau berkurang.
Hal tersebut tentu membuat profesi sebagai petani semakin kurang diminati dan menyebabkan para petani beralih profesi akibat produktivitas hasil pertanian berkurang atau menurun yang menyebabkan penghasilan para petani juga menurun.
2. Harga Pangan Menjadi Mahal
Dampak yang selanjutnya yakni membuat harga pangan menjadi mahal. Seperti yang sudah dijelaskan di nomer 1, produksi hasil pertanian seperti makanan pokok, buah-buahan, sayuran dan lainnya yang menurun, tentu akan membuat harga-harga dari beberapa hasil pertanian tersebut meningkat karena tingginya permintaan pasar yang kurang terpenuhi karena produksi hasil pertanian menurun atau berkurang.
3. Mempengaruhi Petani
Dampak alih lahan pertanian menjadi non pertanian mengurangi kesempatan para petani untuk menggarap lahan yang biasa digunakan. Sehingga para petani akan merugi akibat dari kehilangan kesempatan untuk mendapatkan panen atau hasil pertaniannya, baik untuk dijual maupun digunakan sendiri.
4. Berkurangnya Ekosistem Pertanian
Berkurangnya ekosistem pertanian terjadi akibat pengalihan fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian seperti, pemukiman penduduk, industri, pertokoan, dan lain-lain. Ekosistem pertanian berkurang tentu karena beberapa hal, salah satunya alih fungsi lahan yang meliputi dua hal yaitu komponen biotik dan abiotik.
Contoh komponen biotik yakni beberapa tumbuhan atau tanaman seperti padi dan jagung, burung, keong, serangga. Sedangkan komponen abiotik sepertim cahaya matahari, suhu, angin, batu, kelembapan tanah dan lain-lain.
Nah, mengingat jumlah penduduk Indonesia sendiri yang tiap tahun kian bertamabah. Maka dibutuhkan inovasi-inovasi baru atau meminimalisir alih fungsi lahan pertanian agar kebutuhan hasil pertanian dapat tetap terpenuhi dan dampak lainnya juga.
Cukup sekian bahasan mengenai dampak yang ditimbulkan akibat alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Semoga artikel yang saya buat bisa memberikan manfaat dan wawasan kepada banyak orang dan sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya.
0 Response to "4 Dampak yang Ditimbulkan Akibat Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non pertanian"
Posting Komentar