Buah Rukem, Si Kecil Asam yang Kaya Manfaat dan Budaya

Buah rukem adalah buah kecil berbentuk bulat seperti ceri dengan diameter 1–2 cm. Saat muda, warnanya hijau, lalu berubah menjadi merah atau ungu kehitaman ketika matang. Daging buahnya berwarna putih kekuningan, bertekstur renyah, dan memiliki rasa asam-manis yang segar, mirip perpaduan belimbing muda dan mangga mentah.

Baca Juga:

• Rahasia dan Fakta Mulsa Hitam Perak yang Jarang Diketahui
• Teknik Budidaya Semangka yang Efektif untuk Hasil Melimpah
• 7 Jenis Labu yang Jarang Diketahui Masyarakat

1. Habitat dan Persebaran

Buah rukem tumbuh subur di wilayah tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Jawa, Sumatera, Sulawesi). Pohonnya bisa mencapai tinggi 15 meter dan sering ditemui di pekarangan rumah atau hutan liar. Dahulu, rukem banyak ditanam sebagai tanaman peneduh atau pagar alamiah.

Fakta Unik:

• Di Jawa, pohon rukem dianggap keramat dan sering dikaitkan dengan mitos penunggu (makhluk halus).
• Buahnya jarang dijual di pasar modern, lebih mudah ditemui di pedesaan atau pasar tradisional.

2. Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan

Buah rukem kaya akan:

• Vitamin C (meningkatkan imunitas).
• Serat (baik untuk pencernaan).
• Antioksidan (melawan radikal bebas).

Manfaat Tradisional:

• Daun rukem direbus untuk obat diare.
• Buahnya dimakan langsung atau dijadikan rujak untuk mencegah sariawan.
• Ekstrak kulit pohon digunakan sebagai antiseptik alami.

3. Cara Mengonsumsi Buah Rukem

Buah rukem jarang dimakan langsung karena rasanya yang asam. Berikut olahan populer:

• Rujak Rukem: Campur dengan buah lain seperti bengkoang dan mangga, lalu beri sambal gula merah.
• Manisan Rukem: Direndam dalam larutan gula dan kayu manis.
• Sirup atau Jelly: Diekstrak untuk minuman penyegar.

4. Budaya dan Mitos Seputar Rukem

Di beberapa daerah Jawa, pohon rukem dipercaya memiliki kekuatan spiritual:

• Kayunya digunakan sebagai bahan ritual adat.
• Ditanam di makam atau tempat sakral sebagai simbol perlindungan.
• Masyarakat Sunda menyebutnya "tangkal keramat" (pohon keramat).

5. Kelangkaan dan Upaya Pelestarian

Buah rukem kini semakin sulit ditemui karena:

• Kurangnya minakat budidaya komersial.
• Tergerus oleh tanaman buah modern.
• Hanya dikonsumsi oleh generasi tua.

Solusi:

• Membudidayakan pohon rukem di pekarangan.
• Memperkenalkan olahan rukem kepada generasi muda.

Kesimpulan

Buah rukem adalah bagian dari kekayaan biodiversitas Indonesia yang kaya manfaat namun mulai terlupakan. Dengan mengenal dan melestarikannya, kita turut menjaga warisan alam dan budaya Nusantara.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: