Rahasia Beternak Kepiting Rajungan dengan Hasil Maksimal
Kepiting rajungan (Portunus pelagicus) adalah salah satu komoditas laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dengan daging yang manis, lembut, dan bergizi, rajungan banyak diminati baik di pasar lokal maupun internasional. Permintaan yang terus meningkat menjadikan budidaya rajungan sebagai peluang bisnis menjanjikan, khususnya bagi masyarakat pesisir.
Beternak rajungan memerlukan pengetahuan dan teknik khusus, mengingat hewan ini memiliki karakteristik berbeda dengan kepiting bakau. Berikut panduan lengkap cara beternak kepiting rajungan yang dapat menjadi acuan bagi pemula maupun pelaku usaha yang ingin mengembangkannya.
Baca Juga:
- Bawang Merah Rempah Serbaguna dengan Segudang Khasiat
- Semangka Buah Segar Penyejuk Dahaga dengan Segudang Khasiat
- Buah Peach Si Manis Lembut dengan Segudang Manfaat Kesehatan
Persiapan Lokasi dan Media Pemeliharaan
Rajungan membutuhkan lingkungan yang mirip dengan habitat aslinya, yaitu perairan laut dangkal dengan salinitas tinggi. Ada dua metode umum yang digunakan untuk budidaya rajungan:
-
Karantina di Tambak atau Kolam Air Asin
Gunakan tambak dengan ukuran sesuai kapasitas produksi. Air tambak harus memiliki salinitas 25–35 ppt, suhu 26–30°C, dan pH stabil di angka 7,5–8,5. -
Keramba Jaring Apung (KJA)
Metode ini dilakukan di laut dengan menggunakan jaring berlapis untuk mencegah rajungan kabur. Lokasinya harus memiliki arus sedang dan bebas dari pencemaran.
Pemilihan Bibit Rajungan
Bibit atau benih rajungan biasanya diperoleh dari hasil tangkapan alam atau dari hatchery (penetasan buatan). Bibit yang baik memiliki ciri-ciri:
- Bergerak aktif dan responsif
- Tidak ada luka atau cacat pada kaki dan capit
- Warna cangkang cerah dengan bercak khas rajungan
Ukuran bibit yang ideal untuk dibesarkan biasanya memiliki lebar karapas 3–5 cm.
Teknik Pemeliharaan
Pemeliharaan rajungan membutuhkan pengelolaan yang baik agar tingkat kelangsungan hidup tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:
-
Pemberian Pakan
Rajungan adalah hewan karnivora oportunis. Berikan pakan berupa ikan rucah, potongan cumi, atau kerang setiap 2 kali sehari (pagi dan sore). Pakan harus segar untuk mencegah penyakit. -
Pengelolaan Air
Kualitas air harus selalu dijaga. Lakukan pergantian air secara rutin 20–30% setiap minggu untuk mencegah penumpukan amonia. -
Kepadatan Tebar
Jangan memelihara rajungan terlalu padat. Idealnya, 10–15 ekor/m² untuk tambak, atau 5–8 ekor/m² untuk keramba.
Pencegahan Hama dan Penyakit
Rajungan rentan terhadap stres dan penyakit jika lingkungan tidak terjaga. Beberapa masalah yang sering terjadi adalah serangan jamur, bakteri, dan parasit. Pencegahan dapat dilakukan dengan:
- Menjaga kebersihan tambak atau keramba
- Memberikan pakan berkualitas dan tidak berlebihan
- Melakukan karantina pada bibit baru sebelum dimasukkan ke kolam utama
Masa Pemeliharaan dan Panen
Rajungan membutuhkan waktu sekitar 3–4 bulan untuk mencapai ukuran konsumsi (lebar karapas ±12 cm). Panen dapat dilakukan dengan menjaring atau menangkap langsung di tambak.
Rajungan hasil panen sebaiknya segera dicuci dengan air bersih dan didinginkan untuk menjaga kesegaran. Untuk pasar ekspor, rajungan biasanya diolah menjadi daging rajungan beku atau dikemas utuh dengan teknik blast freezing.
Potensi Pasar dan Keuntungan
Permintaan rajungan sangat tinggi, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. Harga rajungan segar di pasar lokal bisa mencapai Rp80.000–Rp150.000 per kilogram, sedangkan daging rajungan olahan untuk ekspor memiliki nilai yang jauh lebih tinggi.
Dengan pengelolaan yang baik, tingkat kelangsungan hidup rajungan bisa mencapai 70–80%, sehingga keuntungan yang diperoleh peternak cukup menjanjikan. Selain itu, usaha ini dapat mendukung perekonomian masyarakat pesisir dan mengurangi eksploitasi berlebihan terhadap rajungan di alam.
Beternak kepiting rajungan adalah peluang bisnis perikanan yang menguntungkan dan berkelanjutan. Kunci keberhasilannya terletak pada pemilihan lokasi yang tepat, bibit berkualitas, manajemen pakan, serta pengendalian lingkungan.
Dengan meningkatnya permintaan pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri, budidaya rajungan dapat menjadi sumber penghasilan yang stabil. Bagi Anda yang ingin memulai usaha ini, penting untuk memahami teknik budidaya secara menyeluruh agar hasil panen maksimal dan usaha berjalan lancar.
Rajungan bukan hanya komoditas bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga aset berharga bagi sektor kelautan Indonesia. Dengan budidaya yang tepat, kita dapat menjaga kelestariannya sekaligus memperoleh keuntungan yang memuaskan.
0 Response to "Rahasia Beternak Kepiting Rajungan dengan Hasil Maksimal"
Posting Komentar