6 Tips Jitu Budidaya Porang Agar Hasil Maksimal, Mau Tau!
Porang menjadi salah satu jenis tanaman yang ramai diperbincangkan, tak hanya terjadi di Pulau Jawa dan Sulawesi saja, tetapi juga terjadi di beberapa wilayah lainnya. Selain menjadi tanaman komoditas ekspor yang tak hanya multi-fungsi, tetapi juga mempunyai kelebihan diantaranya yaitu memiliki adaptasi luas pada berbagai elevasi, dan juga adaptif pada lingkungan ternaungi, serta konon katanya, menanam porang sama dengan memanen dolar.
Berdasarkan hasil penelitian dari Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) yang sudah bergerak ke titik nol porang, yakni di Desa Klangon, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Pada tahun 2020 lalu, kerjasama antara Balitkabi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun dan akhirnya melepas varietas porang pertama di Indonesia, yakni Madiun 1 oleh Kementerian Pertanian.
Sebagian besar daerah lain, porang juga menjadi komoditas primadona dan mulai dikembangkan. Bukan hanya memiliki nilai jual tinggi, menurut pakar ahli tanaman porang ini termasuk tanaman yang sangat mudah ditanam. Salah satu jenis tanaman penghasil umbi tersebut memiliki nama ilmiah Amorphophallus Muelleri. Dan untuk sebagian wilayah Indonesia, ada juga yang menyebut tanaman Porang dengan nama iles-iles.
Baca Juga:
Apabila Anda ingin memulai budidaya porang, bersiaplah untuk memperoleh hasil panen sampai lebih dari 176 juta sekali panen. Hasil ini bukan hal yang mengherankan, sebab komoditas porang sedang banyak dicari saat ini. Bagaimana tidak! Membudidayakan porang sedang banyak dibicarakan, karena memiliki nilai ekonomi yang sangat menjanjikan. Lain dari itu, tanaman porang juga mengandung zat Glucomanan yang memiliki banyak manfaat di bidang industri dan juga kesehatan.
Dengan demikian, berikut ini merupakan tips untuk menanam dan melakukan budidaya tanaman porang menurut pakar ahli:
1. Tanah Harus Diolah
Langkah awal yang harus dikerjakan saat menanam porang yaitu merawat dan mengolah tanah tempat tanamnya. Apabila tanahnya keras, maka umbinya akan gepeng, dan jika tanahnya gembur, maka umbinya globos, membulat.
Ketika tanaman porang ditanam di tanah keras, maka umbi yang ada di dalam tanah akan cenderung tumbuh ke arah atas. Jadi membuat hasil panen umbi porang yang diperoleh akan berbentuk serupa dengan singkong agak memanjang. Sedangkan, jika ditanam di tanah yang gembur, maka hasil umbi porang akan tumbuh ke samping dan bisa membulat besar, apalagi tanah yang kandungan pasirnya tinggi itu lebih bagus lagi.
2. Jangan Ditanam Terlalu Dalam
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan supaya hasil umbi porang bagus yakni jangan menanam bibit porang terlalu dalam. Pakar ahli menyebutkan, untuk kedalaman tanah yang paling ideal yaitu sekitar 10cm - 15cm. Apabila penanamannya terlalu dalam, maka hasil umbi porang akan memanjang seperti singkong, namun terdapat sekat di antaranya. Yang artinya akan seperti singkong yang memiliki sekat agak memanjang, meskipun dalam satu umbi.
3. Jarak Tanam Jangan Terlalu Rapat
Walaupun tanaman porang merupakan jenis tanaman yang bisa ditanam di naungan pohon ataupun tumbuhan lain, tetapi sangat disarankan supaya jarak tanam porang jangan terlalu rapat. Bila jarak tanamnya terlalu rapat, maka umbi porang sulit untuk tumbuh besar membulat.
4. Harus Diberi Pupuk
Mirip dengan tanaman pada umumnya, untuk memperoleh hasil yang maksimal harus dibutuhkan pupuk. Sangat disarankan, pupuk yang digunakan untuk porang yaitu pupuk kandang. Sebab hal ini akan bagus untuk kondisi tanah subur, secara fisika, kimia dan biologisnya juga baik. Dan akan lebih baik jika petani memberikan 1kg pupuk kandang, hanya sekali selama masa tanam.
Memang jika memakai pupuk NPK hasilnya lebih bagus, tapi kandungan kimianya tinggi. Akan tetapi, bila tetap ingin memberikan campuran pupuk kimia NPK, maka cukup 1 kali saja selama masa tanam. Tanaman porang ini ditanam pada awal musim penghujan, karena memang ditanam di lahan kering yang irigasinya mengandalkan curah hujan.
5. Perawatan dari Gulma, Hama, dan Penyakit
Menurut pakar ahli menyebutkan, sebetulnya porang merupakan tanaman yang tanpa dirawat masih tetap bisa tumbuh. Akan tetapi, dengan melakukan perawatan seperti membersihkan rumput dan alang-alang yang tumbuh di sekitar tanaman porang bisa membuat hasil panen lebih baik. Karena alang-alang di dalam tanah bisa menembus umbi dan membuat rusak umbi Porang.
Saat ini, sebagian besar petani porang sudah banyak menggunakan mulsa plastik dalam penanamannya. Petani menyebutkan, penggunaan mulsa ini adalah untuk menekan biaya penyiangan, terutama pada saat tanaman porang masih kecil. Pemasangan mulsa plastik ini juga sangat membantu supaya hasil panen nantinya lebih maksimal.
Dalam budidaya tanaman porang ini tak cukup sulit seperti tanaman lainnya. Selama masa tanam, porang tak perlu disemprot pestisida secara rutin. Berbeda lagi jika tanaman tersebut berada di tanah yang terlalu lembab dan diserang jamur, dan ketika tanah terinfeksi yang bisa mengakibatkan umbi porang juga ikut terinfeksi. Apabila tanah di sekitar penanaman Porang tersebut terinfeksi, maka petani wajib dan harus membersihkannya.
6. Panen Porang
Umbi porang bisa dipanen sesudah 6 bulan atau sehabis periode musim kemarau berakhir. Bila tak dipanen, tanaman porang akan layu dan seolah mati. Namun tanaman tersebut tidak mati, ketika ganti musim kemarau berikutnya jika diberikan pupuk dan dirawat, tanaman porang bisa berisi kembali. Maka dari itu, jika tidak sempat panen dan dirawat sampai 3 tahun ke depan, maka nanti hasil umbinya besar.
0 Response to "6 Tips Jitu Budidaya Porang Agar Hasil Maksimal, Mau Tau!"
Posting Komentar