Cara Lengkap Budidaya Melon dengan Sistem Lanjaran dan Plastik Mulsa
Budidaya Melon Sistem Lanjaran |
Buah Melon merupakan salah satu buah yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Rasanya daging buahnya yang manis dan dagingnya yang tebal membuat buah ini sangat digemari oleh banyak orang.
Beberapa metode menanam melon mempunyai keunggulan dan kekurangan yang berbeda-beda. Seperti cara menanam melon menggunakan sistem lanjaran atau ajir. Sistem menanam tersebut mempunyai lebih banyak keunggulan jika dibandingkan dengan sistem menanam lainnya.
Baca Juga:
- 6 Langkah Mudah Menanam Kentang Metode Tabulampot, Mau Tau!
- Mengenal Carolina Reaper Cabai Terpedas di Dunia yang Punya Efek Mengerikan
- 15 Manfaat Tanaman Kelapa, Nomer 10 Penting Kalian Ketahui
Ini dia beberapa kekurangan dan kelebihan dari menanam melon menggunakan sistem lanjaran:
Kelebihan Menanam Melon Menggunakan Sistem Lanjaran
* Buah melon mempunyai bentuk bulat yang sempurna
* Harga jual buah meningkat
* Buah dapat tahan lebih lama
* Menghemat lahan budidaya
Kelemahan Menanam Melon Menggunakan Sistem Lanjaran
* Biaya yang dikeluarkan lebih besar karena lahan yang diperlukan lebih luas
* Rentan terhadap angin kencang
* Buah hanya bisa dipelihara 1-2 saja karena ajir tidak kuat menahan buah yang terlalu berat
Tertarik untuk menerapkan metode ini? Berikut kami sajikan cara menanam melon menggunakan sistem lanjaran:
1. Mempersiapkan Lahan
Pastikan bahwa lokasi lahan tanam melon yang digunakan bersih dari gulma dan rumput liar yang menghalangi cahaya matahari. Untuk lahan tanam melon tidak diperlukan kriteria khusus, Anda dapat menanam tanaman melon di dataran rendah maupun tinggi. Hal yang perlu diperhatikan yakni kandungan unsur hara serta keseimbangan pH pada tanah.
2. Penggemburan Tanah
Gemburkan tanah yang sudah dibersihkan dari gulma dan rumput liar dengan cara mencangkul tanah atau menggunakan traktor bajak. Jika sudah buat lubang pupuk calon bedengan. Buat sepasang calon bedengan pada tengah-tengah untuk dijadikan sebagai perairan nantinya. Beri jarak antar bedengan sekitar 50-100 cm karena tanaman melon akan merambat keatas.
3. Pemberian Pupuk
Tanaman melon dapat diberi pupuk organik ataupun buatan. Sebagai contoh, gunakan pupuk kandang anorganik dengan campuran Phonska:SP-36:KCL dengan perbandingan 5:3:1. Anda bisa mengikuti campuran tersebut ataupun berkreasi sendiri. Perlu diingat bahwa jangan terlalu banyak menggunakan pupuk nitrogen agar untuk menghindari tanaman gagal berbuah.
4. Pemasangan Plastik Mulsa
Plastik Mulsa berguna untuk menghambat penguapan air bedengan serta mencegah tumbuhnya gulma atau rumput liar disekitar tanaman yang mampu mencuri kandungan nutrisi dalam tanah. Maka dari itu, pemasangan mulsa plastik sangatlah diperlukan untuk tanaman. Plastik mulsa sangat dianjurkan bagi yang ingin menanam melon menggunakan sistem tersebut. Bentangkan dan tarik ulur plastik saat memasangnya agar plastik tidak mudah memuai ketika terkena sinar matahari yang dapat menyebabkan plastik menggelembung.
5. Persiapan Bibit Melon
Bibit melon unggulan dapat Anda dapatkan di toko pertanian atau petani yang sudah biasa budidaya melon. Rendam benih yang Anda dapatkan sebelumnya ke 1 liter air yang telah dicampur ZPT dan bakterisida dan fungisida sistematik kira-kira 4 hingga 12 jam. Setelah itu, buntal bibit dengan kain basah kurang lebih 1-2 hari.
Saring tanah kasar dan masukkan ke dalam pot kecil lalu siram. Jika sudah terlihat tumbuh akar sesegera mungkin tanam pada pot dengan kedalaman 1 cm lalu tutup dengan taburan tanah tipis. Pada umumnya bibit akan tumbuh dalam 1 hingga 2 hari setelah itu pindah bibit ke lokasi yang lebih panas agar tanaman dapat segera beradaptasi dengan lingkungan.
Jangan lupa untuk menyirami tanaman secara rutin 2-3 kali sehari, pastikan bahwa tanah tidak terlalu kering. Jika tanaman sudah berusia 7 hari sejak ditanam maka bibit melon sudah siap untuk dipindahkan ke lahan tanam.
6. Penanaman Bibit Melon
Jika bibit sudah berusia 7 hari maka segera pindahkan bibit melon ke lahan tanam. Pertama buat labang tanam pada permukaan plastik dan beri jarak 40-50 cm antar lubang tanam. Jika sudah beri larutan NPK 16-16-16 dan insektisida pada setiap lubang. Baiknya bibit melon ditanam pada pagi hari dan hentikan ketika diatas jam 10. Lanjutkan menanam setelah jam 2 siang hingga sore hari. Setelah itu siram tanaman melon yang sudah di tanam, tancapkan ajir sesegera mungkin agar tidak sampai merusak akar bibit melon yang masih muda.
7. Pemupukan Susulan Tanaman Melon
Pemupukan susulan berfungsi untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman melon.
Pemupukan Kocor
Berikut adalah komposisi ideal pemupukan kocor:
* Interval pemupukan kocor yakni 6 hingga 10 hari sekali
* Umur 1-18 hari setelah tanam = NPK Grower:KNO merah:Yaramila (5:2:1), Tiap 2 gelas campuran pupuk dilarutkan dengan 40 liter air lalu dikocorkan ke tanaman secara merata
* Umur 19-37 hari setelah tanam = NPK 16:16:16:KNO putih:Yaramila (5:2:2:1:1). Tiap 3 gelas campuran pupuk dilarutkan dengan 40 liter air lalu dikocorkan ke tanaman secara merata
* Umur 38-55 hari setelah tanam = NPK 16-16-16:MKP:KCL:Kalsium:Yaramila (5:2:2:1:1), tiap 3 gelas campuran pupuk dilarutkan dengan 40 liter air lalu dikocorkan ke tanaman secara merata
Pemupukan Semprot
Tujuan pemupukan semprot yakni memberikan unsur mikro untuk tanaman melalu batang dan daun tanaman. Gunakan pupuk mikro cair seperti Primarin-B dan semprotkan sesua dosis pada label.
8. Pengairan Tanaman Melon
Pengairan untuk tanaman melon merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga metabolisme tanaman. Pengairan dilakukan dengan cara memompakkan air ke tengah bedengan. Untuk interval penyiraman yakni 4 hari dimusim kemarau dan 7 hari dimusim penghujan.
9. Seleksi Buah dan Pemangkasan Tunas
Pilih buah melon yang mulus dan oval (tidak bulat). Jika tanaman sehat, Anda bisa membesarkan hingga 2-3 buah. Jika tanaman kecil maka Anda cukup membesarkan 1 buah saja agar net sempurna. Buah yang sudah diseleksi sulur depannya dipotong dan sisakan dua daun didepan buah dengan tujuan agar buah segera besar.
10. Mengatasi Hama dan Penyakit
Semprotkan fungisida kontak roling dan mix fungisida sistemik setiap 2 hari sekali hingga tanaman berusia 30 hari agar daun melon tetap utuh. Setelah tanaman mengeluarkan bunga, lakukan penyemprotan setiap hari dengan cara 1 hari campuran fungisida sistemik dan kontak lalu esoknya hanya kontak dengan bahan aktif lain.
Untuk serangan hama thrips dan aphids, Anda bisa menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin minimal 18 EC 4 hari sekali saat tanaman mengeluarkan sulur hingga panen.
Hama lalat buah dapat diatasi dengan insektisida khusus serangga 4 hari sekali setelah tanaman berbuah.
11. Panen
Tanaman melon dapat dipanen 1 kali yaitu pada usia 55-70 hari (Menyesuaikan variates yang ditanam). Biasanya melon yang sudah dibeli harus disemprot hormon ehtelin ethrel agar buah melon benar-benar matang.
0 Response to "Cara Lengkap Budidaya Melon dengan Sistem Lanjaran dan Plastik Mulsa"
Posting Komentar